1. Kontrol Outomasi:Sistem pencahayaan cerdas memanfaatkan sensor dan otomatisasi untuk menyesuaikan pencahayaan berdasarkan hunian dan tingkat cahaya alami. Ini memastikan bahwa lampu hanya menyala saat dibutuhkan, mengurangi konsumsi energi yang tidak perlu.
2. Kemampuan memindahkan:Sistem ini memberikan kemampuan untuk meredupkan lampu selama jam sibuk atau di daerah dengan cahaya alami yang cukup. Peredupan dapat secara signifikan menurunkan penggunaan energi tanpa mengorbankan kenyamanan, membantu sesuai dengan kode energi saat ini seperti International Energy Conservation Code (IECC) dan Ashrae Standard 90.1.
3.Daylight panen:Dengan mengintegrasikan sensor siang hari, sistem pencahayaan yang cerdas dapat memodulasi pencahayaan buatan sesuai dengan jumlah sinar matahari alami yang tersedia. Ini tidak hanya meningkatkan kenyamanan penghuni tetapi juga memberikan penghematan energi yang substansial - studi menunjukkan bahwa fasilitas yang dilengkapi dengan kontrol tersebut dapat menghemat sekitar 29% dalam konsumsi energi.
4. Pemantauan real-time dan analitik data:Sistem pencahayaan pintar yang dilengkapi dengan perangkat lunak manajemen energi memfasilitasi analisis pola konsumsi, memungkinkan manajer fasilitas untuk mengoptimalkan penggunaan pencahayaan secara aktif. Pendekatan berbasis data ini mempromosikan pengambilan keputusan yang diinformasikan yang dapat menyebabkan pengurangan energi lebih lanjut.
5. KEKUATAN DENGAN KODE ENERGI:Pembaruan terbaru untuk standar efisiensi energi telah memperkenalkan persyaratan kepadatan daya yang lebih rendah dan meningkatkan langkah -langkah kontrol. Sistem pencahayaan cerdas dirancang untuk memenuhi peraturan ini sambil memaksimalkan penghematan energi, sehingga berfungsi sebagai alat vital bagi desainer dan tim proyek yang bertujuan untuk mencapai tujuan efisiensi energi.