Untuk BMS, BUS, Industri, Kabel Instrumentasi.

Memahami Bandwidth Backplane
Bandwidth backplane, yang juga disebut kapasitas switching, adalah throughput data maksimum antara prosesor antarmuka switch dan bus data. Bayangkan sebagai jumlah total lajur pada jalan layang—semakin banyak lajur berarti semakin banyak lalu lintas yang dapat mengalir dengan lancar. Mengingat bahwa semua komunikasi port melewati backplane, bandwidth ini sering kali bertindak sebagai hambatan selama periode lalu lintas tinggi. Semakin besar bandwidth, semakin banyak data yang dapat ditangani secara bersamaan, sehingga menghasilkan pertukaran data yang lebih cepat. Sebaliknya, bandwidth yang terbatas akan memperlambat pemrosesan data.
Rumus Kunci:
Bandwidth Backplane = Jumlah Port × Kecepatan Port × 2
Misalnya, sebuah switch yang dilengkapi dengan 24 port yang beroperasi pada 1 Gbps akan memiliki bandwidth backplane sebesar 48 Gbps.
Kecepatan Penerusan Paket untuk Lapisan 2 dan Lapisan 3
Data dalam jaringan terdiri dari sejumlah paket, yang masing-masing memerlukan sumber daya untuk diproses. Laju penerusan (throughput) menunjukkan berapa banyak paket yang dapat ditangani dalam jangka waktu tertentu, tidak termasuk paket yang hilang. Ukuran ini mirip dengan aliran lalu lintas di jembatan dan merupakan metrik kinerja yang penting untuk sakelar lapisan 3.
Pentingnya Peralihan Kecepatan Jalur:
Untuk menghilangkan kemacetan jaringan, switch harus mencapai peralihan kecepatan jalur, artinya laju peralihannya sesuai dengan laju transmisi data keluar.
Perhitungan Throughput:
Throughput (Mpps) = Jumlah Port 10 Gbps × 14,88 Mpps + Jumlah Port 1 Gbps × 1,488 Mpps + Jumlah Port 100 Mbps × 0,1488 Mpps.
Switch dengan 24 port 1 Gbps harus mencapai throughput minimum 35,71 Mpps untuk memfasilitasi pertukaran paket non-pemblokiran secara efisien.
Skalabilitas: Perencanaan untuk Masa Depan
Skalabilitas mencakup dua dimensi utama:
Switching Layer 4: Meningkatkan Kinerja Jaringan
Peralihan Layer 4 mempercepat akses ke layanan jaringan dengan menilai tidak hanya alamat MAC atau alamat IP, tetapi juga nomor port aplikasi TCP/UDP. Dirancang khusus untuk aplikasi Intranet berkecepatan tinggi, peralihan layer 4 tidak hanya meningkatkan penyeimbangan beban tetapi juga menyediakan kontrol berdasarkan jenis aplikasi dan ID pengguna. Hal ini menjadikan peralihan layer 4 sebagai jaring pengaman yang ideal terhadap akses tidak sah ke server sensitif.
Redundansi Modul: Memastikan Keandalan
Redundansi adalah kunci untuk menjaga jaringan yang kuat. Perangkat jaringan, termasuk sakelar inti, harus memiliki kemampuan redundansi untuk meminimalkan waktu henti selama kegagalan. Komponen penting, seperti modul manajemen dan daya, harus memiliki opsi failover untuk memastikan operasi jaringan yang stabil.

Redundansi Routing: Meningkatkan Stabilitas Jaringan
Penerapan protokol HSRP dan VRRP menjamin penyeimbangan beban yang efektif dan pencadangan aktif untuk perangkat inti. Jika terjadi kegagalan sakelar dalam pengaturan sakelar agregasi ganda atau inti, sistem dapat dengan cepat beralih ke tindakan pencadangan, memastikan redundansi yang lancar dan menjaga integritas jaringan secara keseluruhan.

Kesimpulan
Menggabungkan wawasan inti tentang switch ini ke dalam repertoar rekayasa jaringan Anda dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional Anda secara signifikan dalam mengelola infrastruktur jaringan. Dengan memahami konsep seperti bandwidth backplane, kecepatan penerusan paket, skalabilitas, switching layer 4, redundansi, dan protokol routing, Anda memposisikan diri Anda sebagai yang terdepan dalam dunia yang semakin didorong oleh data.
Kabel Kontrol
Sistem Pengkabelan Terstruktur
Jaringan & Data, Kabel Serat Optik, Kabel Patch, Modul, Pelat Depan
16-18 April 2024 Energi Timur Tengah di Dubai
16-18 April 2024 Securika di Moskow
9 Mei 2024 ACARA PELUNCURAN PRODUK & TEKNOLOGI BARU di Shanghai
22-25 Oktober 2024 KEAMANAN CHINA di Beijing
19-20 November 2024 CONNECTED WORLD KSA
Waktu posting: 16-Jan-2025